Publikpost.com – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menerima gelar Doctor of Divinity dari Hartford International University for Religion and Peace. Penganugerahan ini berlangsung dalam sebuah upacara resmi yang hangat di kampus Hartford, Jumat (16/5/2025), dihadiri diaspora Indonesia, keluarga besar Menag, rombongan, serta pimpinan universitas.
“Alhamdulillah, hari ini saya mendapatkan kehormatan berupa gelar Doctor Honoris Causa dari Hartford International University (dulu bernama Hartford Seminary), salah satu perguruan tinggi terbaik di Amerika,” kata Menag Nasaruddin Umar.
“Mereka telah memberikan kepercayaan kepada kami melalui penghargaan ini. Mudah-mudahan kepercayaan ini bisa kami pertanggungjawabkan untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia kelak,” sambungnya.
Ia menambahkan, gelar kehormatan inj amat berkesan karena Hartford International University layaknya rumah sendiri. “Saya tidak merasa seperti tamu di sini. Setiap kali datang ke kota ini dan ke kampus ini, saya merasa seperti pulang ke rumah,” ujar Menag.
Menag mengaku memiliki kedekatan emosional dengan Hartford dan menyebut Presiden Hartford International University, Dr. Joel N. Lohr, sebagai sahabat yang kerap berkunjung ke Indonesia dan disambut hangat di kediaman serta kantornya.
Dalam pidatonya, Nasaruddin mengenang perjalanan panjangnya di dunia pendidikan dan keagamaan. Ia kini dipercaya memimpin tiga lembaga strategis: Rektor Universitas Ilmu Al-Qur’an (U-PTIQ) Jakarta, Imam Besar dan Ketua Badan Pengurus Masjid Istiqlal, serta Menteri Agama RI sejak Oktober 2024.
“Saya yakin penghargaan ini mungkin lebih dari yang seharusnya saya terima,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa upaya membangun perdamaian lintas iman masih merupakan awal dari perjalanan panjang yang harus terus diperjuangkan.
Menag menekankan pentingnya membangun titik temu di tengah perbedaan, baik antaragama maupun antarmazhab dalam Islam. Ia mencontohkan hubungan harmonis yang dibangunnya sejak mahasiswa di IAIN Alauddin Ujung Pandang, termasuk dengan dua organisasi besar Islam di Indonesia.
“Saya warga Nahdlatul Ulama, namun selalu menjalin hubungan erat dengan Muhammadiyah dan para pemimpinnya. Keduanya adalah aset penting bagi bangsa ini,” tegasnya.
Sejak 2023, Kementerian Agama telah mengirimkan puluhan mahasiswa magister dan doktor ke Hartford untuk mengikuti pelatihan intensif, mulai dari bahasa Inggris, metodologi riset, hingga epistemologi tafsir. Ia menyebut pengalaman belajar di Amerika ibarat membaca “buku besar yang hidup”.
Gugun Gumilar Staf Khusus Menteri Agama turut mendampingi penganugrahan Doktor Honoris Causa di Hartford, Connecticut.
Gugun mengatakan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta sekaligus Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. KH. Nasruddin adalah orang Indonesia pertama yang mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Hartford International University for Religion and Peace (HIU).
“Betul, Pak Menteri Agama adalah orang pertama yang mendapatkan gelar “Doctor of Divinity “Honoris Causa” dari kampus Hartford International University for Religion and Peace (HIU).