Publikpost.com – MUKOMUKO, Pasca munculnya kabar bahwa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mukomuko dari fraksi Golkar, Zamhari, yang ditetapkan sebagai Ketua definitif DPRD Mukomuko oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar baru-baru ini, menjadi sorotan tajam dan kritik keras dari berbagai kalangan hingga massa pendukung Partai Golkar.
Sebagaimana diungkapkan salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Penarik, Udin PB, Senin (23/9). Dirinya mengaku kecewa atas keputusan partai yang diduga sarat dengan kepentingan. Menurutnya, dari 5 anggota DPRD dari fraksi partai Golkar, masih banyak kader yang dinilai mumpuni baik dari segi pendidikan hingga pengalaman berpolitik.
“Kami sangat menyesalkan keputusan Partai Golkar, jika informasi ini benar. Dari seluruh kader yang ada, seharusnya banyak yang lebih layak dan mumpuni di berbagai bidang. Khususnya dari segi pendidikan, harusnya memiliki riwayat pendidikan yang teruji secara akademik,” ujarnya kepada awakmedia, dengan nada kesal.
Tak hanya sampai disitu, Udin mengekspresikan kekesalannya dengan tensi tinggi. Ia mengkritik keras kebijakan DPP Partai Golkar yang mengeluarkan SK Ketua definitif terhadap kader yang hanya memiliki pendidikan setara SMA (Paket C).
Kendati begitu, kritikan Udin PB juga dibarengi dengan solusi yang dinilai menjadi bahan pertimbangan pihak DPP Partai Golkar. Dimana dirinya menyarankan agar pihak DPP Partai Golkar memilih kader berkualitas yang jauh lebih berkompeten, termasuk mantan pejabat yang memiliki pengalaman, ada juga seorang dokter yang harapannya mampu memperbaiki pelayanan kesehatan di RSUD Mukomuko dengan kebijakannya seorang Ketua DPRD, serta beberapa kader dengan gelar pendidikan tinggi, mulai dari S1 hingga S2.
“DPD II Partai Golkar Mukomuko memiliki seorang aktivis muda yang energik dan berpotensi menjadi pimpinan. Namun mengapa Golkar justru memilih kader yang hanya memiliki pendidikan setara SMA (Paket C)? Saya sangat tahu sepak terjang calon ketua dewan tersebut, mulai dari karir hingga pendidikannya,” beber Udin dengan menggebu-gebu.
Senada dengan Udin PB, Tokoh masyarakat Kecamatan Lubuk Pinang yang juga merupakan simpatisan Partai Golkar, Antoni, juga mengungkapkan kekecewaan atas keputusan yang diambil DPP Partai Golkar. Dirinya, mengaku kecewa dengan kebijakan DPP Partai Golkar dibawah komando Bahlil Lahadalia saat ini.
“Keputusan mengejutkan ini, dapat dipastikan akan mengurangi tingkat elektabilitas partai Golkar di Kabupaten Mukomuko dibawah komando Bahlil Lahadalia. Dimana, sebelumnya Partai Golkar Mukomuko menjadi pemenang pemilu dalam dua dekade terakhir,” jelasnya.
Lebih lanjut, Antoni lantas menyoroti latar belakang pendidikan salah satu kader yang menurutnya jadi “bola panas” dan bisa menurunkan rating partai Golkar di kancah perpolitikan di Kabupaten Mukomuko.
“Saya sangat kecewa dengan keputusan ini. Harapan saya sangat besar pada kemenangan signifikan Partai Golkar, terutama mengingat banyaknya kader yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luar biasa ditengah masyarakat,” paparnya.
Penetapan Zamhari, dianggap Antoni sebagai keputusan yang mengejutkan, seakan mengabaikan kader-kader potensial lainnya yang dinilai lebih layak. Masyarakat Mukomuko kini menantikan klarifikasi dan langkah lebih lanjut dari Partai Golkar terkait keputusan kontroversial ini.
“Keputusan ini diharapkan tidak hanya berdasarkan pertimbangan politik, melainkan juga untuk kepentingan dan kemajuan Kabupaten Mukomuko secara keseluruhan. Masyarakat berharap ada kebijakan yang lebih transparan dan tepat dalam menentukan pemimpin yang benar-benar bisa membawa perubahan positif bagi daerah ini,” demikian Antoni.(nz)