Foto : Bupati Rejang Lebong Drs.H. Syamsul Effendi, MM saat menyampaikan Pidatonya
Publikpost.com – Rejang Lebong, Bertempat di Desa Air lanang, curup selatan, Kamis (25/1/2024). Bupati Rejang Lebong, Drs.H. Syamsul Effendi, MM melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Al Barokah.
yang mana kegiatan dihadiri, Asisten, Anggota DPRD, Mewakili Dandim, Mewakili Kapolres RL, OPD, Forkopimda, Tokoh Pemuda, Tokoh agama serta tamu hadirin lainnya.
Dalam kegiatan, Usai bupati meletakkan batu pertama, dilanjutkan peletakan batu kedua yang dilakukan anggota DPR-RI, HM Soleh, SE serta camat dan kades. Prosesi peletakan batu pertama itu dihadiri para kepala dinas instansi jajaran Pemkab. Serta para camat dan kades. Termasuk, tokoh dan pemuka masyarakat Desa Air Lanang.
Dalam kesempatannya Bupati mengatakan yang mana membangun masjid ini harus didasari niat, ikhlas, dan rela berkorban. Panitia pembangunnya harus bersikap transparan, akuntabel dan tak kenal lelah. Karena, membangun masjid dengan dana yang belum ada. Sehingga memerlukan usaha dan kerja keras panitia. Untuk mendukung pembangunan masjid ini saya membantu dana hibah sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta Rupiah).
“Ya tentunya pembangunan mesjid ini harus didasari niat ikhlas dan rela berkorban, agar apa yang kita lakukan akan menjadi amal Jariah,” Ujarnya
Tampak dilokasi Di sela-sela kegiatan, bupati mengajak seluruh hadirin untuk menyumbang pembangunan Masjid Al Barokah. Dari kotak yang dikelilingkan, berhasil terhimpun dana sumbangan spontanitas senilai Rp5.671.000,00.
Sedangkan HM Soleh, SE bukan hanya membantu pengadaan material semen untuk pembangunan masjid hingga selesai. Tapi, Soleh juga membantu pengadaan tanah untuk pemakaman desa.
‘’karena lahan kuburan yang semakin sempait, Untuk itu, saya akan bantu dana perluasan tanahnya,’’ tukas Soleh.
Sementara Kades Air Lanang, Heri Kismanto menjelaskan, Masjid Al Barokah pertama kali dibangun tahun 1950 diatas lahan seluas 191 m². Lahan itu merupakan wakaf dari M Rusli M Rahman.
‘’Masjid ini pertama kali dibangun dengan konstruksi pelupuh bambu. Lalu, direnovasi dengan konstruksi papan. Terus dipugar lagi dengan konstruksi beton permanen berukuran 9 x 16 meter,’’ jelas Kades.
Namun, lanjut Kades, seiring waktu jumlah Jemaah masjid terus bertambah. Sehingga, masjid tak mampu lagi menampung Jemaah dalam jumlah banyak.
‘’Atas dasar pertimbangan inilah, maka kita bersawan DKM Masjid Al Barokah dan masyarakat sepakat untuk merenovasi bangunan masjid menjadi 2 lantai. Saat ini kita baru memiliki dana swadaya masyarakat senilai Rp53.500.000,00. Sedangkan total biaya pembangunannya direncanakan menelan biaya sebesar Rp1.000.000.000 (satu miliar Rupiah). Diharapkan dalam tempo 2-3 tahun pembangunan masjid ini sudah bisa dirampungkan,’’akhirnya (adv/nz).