Puskesmas Durian Depun Resmi Berdamai Dengan Keluarga Bayi Meninggal Pasca Suntik Imunisasi

Publikpost.com – Kepahiang, Sempat viral kasus dugaan kelalaian petugas posyandu dari puskesmas Durian Depun Kabupaten kepahiang, dimana Randa harus kehilangan si buah hatinya usai dilakukan suntik imunisasi bayi dalam keadaan demam.

Terkait hal tersebut antara Randa dan petugas posyandu bersepakat untuk berdamai, yang mana damai dilaksanakan di rumah duka kecamatan merigi Desa lubuk Penyamun Kamis, (18/7/2024).

Dimana perdamaian antara kedua belah pihak dihadiri, Kadinkes, Kapus Durian Depun, Kabupaten Kepahiang, Kapolsek, Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, Bhanbinsa, Anggota Puskesmas serta para keluarga.

Terlihat dilokasi dirumah duka perdamaian ditandai dengan penanda tanganan antara kedua bela pihak.
Dan dikemudian hari tidak akan memperpanjang kembali masalah ini.

Dalam kesempatannya ketika diwawancarai awak media publikpost.com Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang Tajri Fauzan mengatakan dimana kegiatan hari ini menghadiri perdamaian antara pihak keluarga dan puskesmas durian depun.

” Ya hari ini kita menghadiri untuk menyaksikan perdamaian antara pihak keluarga dan petugas puskesmas durian depun, intinya kita tidak memperpanjang masalah ini dikemudian hari,” Ujarnya

Ia juga menyampaikan dan mengimbau kepada masyarakat kabupaten kepahiang untuk tidak takut membawa anaknya untuk imunisasi karena imunisasi merupakan pelindung atau untuk kekebalan tubuh anak.

” Saya harap dan saya sampaikan kepada masyarakat untuk tidak takut imunisasi dan vaksinasi, karena untuk kekebalan tubuh anak terhadap penyakit,” Sampainya

Sementara itu Randa yang merupakan orang tua bayi mengatakan, dengan kejadian ini dirinya berharap tidak terulang kembali kepada siapapun. Dan kepada petugas posyandu ataupun puskesmas jadikan ini sebagai pelajaran yang berharga dan untuk selalu berhati-hati dalam berkerja.

” Saya harap di balik ini semua akan ada hikmahnya, untuk petugas saya sampaikan bekerjalah berhati-hati, cukup keluarga saya yang menjadi korban, jangan ada korban yang lain. Jadikanlah kejadian ini sebagai pelajaran yang berharga,” Akhirnya (nz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *